Sunday, January 18, 2015

Jangan Mudah Marah

Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Saat itu ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat pintu, tengah santai memperhatikan para pekerja lain yang sibuk bekerja.
Dengan emosi Bos tersebut segera menghampiri pemuda itu dan bertanya, “berapa gajimu seminggu?” Dengan terkejut ia menjawab: “Rp. 100.000 per minggu. Memangnya kenapa Pak?” Bos itu lalu mengeluarkan dompetnya dan mengambil 4 lembar uang 100 ribu-an dan memberikannya kepada pemuda tersebut sambil berkata, “ini gajimu utk sebulan dan cepat pergi dari sini. Aku tidak mau melihatmu lagi!” Dengan rasa takut pemuda itu menerima uang tersebut dan segera pergi.
Namun alangkah terkejutnya si bos ketika tau bahwa pemuda yg dimarahinya tadi adalah pengantar pizza yang sedang menunggu uang dari personalia. Si bos sudah memberi uang 400.000 rupiah kepada seorang pemuda lugu hanya karena terlalu emosi.
Bukankah kita pun pernah seperti itu? Karena kita terlalu cepat marah akhirnya kita dengan mudahnya menghakimi orang lain, atau menyalahkan keadaan yang terjadi? Dan pada akhirnya merugikan diri kita sendiri? Kisah di atas tepat menjadi ilustrasi untuk beberapa ayat berikut ini:
“orang yang sangat cepat marah akan kena denda...”              (Amsal 19:19)
“...jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya...”            (Mazmur 37:7)
“janganlah lekas-lekas marah dalam hati...”             (Pengkotbah 7:9)
                Musa pun pada akhirnya tidak masuk tanah Kanaan hanya karena ia marah kepada bangsa Israel dan memukul batu (Bilangan 20:10-11), padahal Tuhan hanya memerintahkan ‘katakan kepada bukit batu’ dan bukan ‘marahi bangsa Israel dan pukul bukit batu’.
                Sebagai pemimpin dan orang tua, kita harus marah utk mendidik, tetapi tidak boleh mudah marah (emosional), sering-sering marah dan sedikit-sedikit marah. Amarah akan membuat damai sejahtera kita hilang dan membuat tekanan darah naik, cepat pusing, jantung berdebar bahkan bisa memicu ‘stroke’.

                Yakobus 1:19-20 mengatakan, “Hai saudara2 yang kukasihi, ingatlah ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat utk berkata-kata, dan juga lambat utk marah. Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” (SES)


EmoticonEmoticon