Sunday, October 14, 2018

Belilah Sesuatu Di Saat Kamu Mampu Bukan Di Saat Kamu Mau




Belilah sesuatu di saat kamu mampu bukan saat kamu mau.
Gaya hidup yang dipaksakan bisa berujung pada hutang yang memberatkan.
Tahukah kamu perbedaan keren dan kere cuma satu, yaitu huruf n, artinya ngutang.

Jangan malu terlihat sederhana, tetapi malulah saat kamu pura-pura kaya.

Tuhan Yesus SUMBER HIKMAT menuntun kita



Yohanes 7:15-16
Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.

Untuk menjadi lebih cerdas, pintar dan bijak kita perlu belajar. Perlu waktu untuk proses pembelajaran. Pembelajaran ada yang formal dan ada yang tidak formal.

Berbeda dengan Yesus. Yesus bukanlah makhluk cerdas dan jenius, tetapi Dia adalah TUHAN. Yesus adalah SUMBER, sehingga Dia tidak sama dengan kita. Dia tidak perlu proses pembelajaran seperti kita. Kita berbeda dengan Dia.

Tentulah kita bersyukur karena kita milik-Nya... kita memiliki Yesus yang menjadi MAHA GURU yang ajaib dan luar biasa. Itulah sebabnya mengapa orangpun banyak terheran-heran melihat hikmat Yesus, sehingga mereka bertanya-tanya dan berkata, "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"

Orang-orang Jahudi menganggap Yesus manusia biasa sama seperti mereka. Mereka tidak sadar bahwa di antara mereka ada dan hadir PENCIPTA dunia ini... PENCIPTA mereka juga.

Seandainya mereka sadar siapa Yesus yang sedang berada di antara mereka, mestinya mereka tersungkur menyembah Yesus. Tapi malah banyak di antara mereka berupaya menangkap dan membunuh Yesus... hanya saja belum tiba dan belum genap saatnya.

Secara alami kita  perlu dan harus terus belajar... belajar dari Tuhan Yesus tanpa pernah berhenti. Kita perlu belajar dari firman-Nya.

Kita perlu menertibkan hati kita dari kebisingan dunia ini untuk dengar-dengaran akan suara-Nya melalui kuat kuasa Roh Kudus yang bertakhta di hati kita.

Biarlah hikmat Yesus yang menjadi keheranan orang banyak menjadi milik kita yang akan menuntun dan memimpin hidup kita.


Ketuhanan Yesus Kristus

Yohanes 10:32-33
Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."

Tuhan Yesus melakukan banyak perbuatan ajaib.
Dia menyembuhkan penyakit.
Dia membangkitkan orang mati.
Dia memberi makan banyak orang dari lima roti dan dua ikan.
Dia berjalan di atas air.
Dia menjadikan anggur dari air.
Dia mencelikkan mata orang buta.
Banyak lagi...
Itu semua menunjukkan KEILAHIAN-NYA.

Tuhan Yesus melakukan banyak hal menolong orang, tetapi tetap saja orang-orang Jahudi berusaha menangkap dan membunuh Yesus.

Alasan mereka adalah mereka mengatakan Yesus menghujat Allah. Mereka meyakini Yesus adalah manusia biasa, jadi tidak patut Yesus menyamakan diri dengan Allah.

Akibatnya tertutuplah hati dan pikiran mereka akan semua pekerjaan Yesus. Terlebih hati mereka tertutup menerima Yesus sebagai Mesias... Juruselamat.

Begitulah berharganya keyakinan.
Keyakinan yang mengendalikan apa yang akan dilakukan.

Siapakah sesungguhnya Yesus bagi kita?

Keyakinan akan siapa Yesus akan menjadi dasar yang kuat di dalam pertumbuhan dan respons kita kepada-Nya.

Marilah kita semakin kuat meyakini akan KETUHANAN KRISTUS.
Yesus adalah Tuhan.
Yesus adalah Allah.
Yesus adalah Mesias.
Yesus adalah Juruselamat.
Terpujilah Tuhan Yesus.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Sunday, January 25, 2015

BELAJAR SOSOK IMAM KELUARGA DARI SEORANG BAMBANG WIDJOYANTO

Kemarin sampai pagi ini kita dikejutkan oleh berita heboh tertangkapnya seorang wakil ketua KPK oleh tim dari Bareskrim Mabes Polri saat mengantar anaknya sekolah.

Saya tidak tertarik membahas sisi politiknya, karena politik itu berkaitan dg kepentingan, bukan lagi urusan benar dan salah.

Dalam kasus ini saya justru tertarik dari sisi parenting. Ada message Allah yang dititipkan lewat kasus ini, yaitu kita diminta melihat bagaimana seorang sosok ayah mendidik anaknya.

Mari kita cermati bersama
a. Pak Bambang ditangkap saat mengantar anaknya yg keempat sekolah,  masih usia SD, ditemani anak ketiganya yg mau kuliah.  Berita terkait hal ini bisa dilihat di

http://m.detik.com/news/read/2015/01/23/093417/2811613/10/bareskrim-tangkap-wakil-ketua-kpk-bambang-widjojanto

Learning point : sesibuk apapun seorang ayah tidak akan melewatkan moment penting yg akan dikenang anak sampai besar. Salah satunya adalah perbincangan di mobil selama perjalanan ke sekolah.

b. Pak Bambang saat ditangkap dan "diborgol"oleh pihak bareskrim disaksikan dari awal hingga akhir oleh putri ketiganya yg sudah berusia 20 th.

Learning point : seorang ayah harus berani menancapkan memory kuat ke anak yang sudah aqil baligh, untuk tidak takut menanggung resiko, dan berani mengatakan benar meskipun itu pahit.

c. Pak Bambang dalam kondisi diborgol, di mobil yang penuh dg tim bareskrim, meminta anak perempuannya untuk duduk di pangkuan dia dan ikut sampai ke Bareskrim

Learning point : Dalam kondisi seburuk apapun, imam keluarga tetap bertugas menjaga iman dan kehormatan diri, anak, dan keluarganya.

d. Selama ditahan di bareskrim anak perempuannya setia mendampingi, justru muncul percakapan antara ayah dan anak ttg pra peradilan, proses tersangka dan proses hukum lainnya.

Learning point : seorang imam keluarga selalu memaknai semua moment baik indah maupun buruk, sebagai moment belajar untuk anak dan istrinya.

e. Saat anak dan istrinya ditanya wartawan, terlihat tegar, dan mengatakan "ini konsekuensi dari pekerjaan ayah"

Learning point: seorang imam keluarga harus mendidik anak dan istrinya menjadi pribadi yg tangguh, mendidik mereka agar bisa mandiri dan siap dengan segala kemungkinan

f. Pak Bambang tidak mau makan dan minum makanan dari Bareskrim

Learning point : seorang imam keluarga wajib memiliki "skeptical thinking" tidak mudah percaya, walaupun berada dalam tekanan.

g. Pak Bambang tadi pagi, jam 4.15 akhirnya sampai rumah dan bertemu dg anak dan istrinya. Kemudian yg beliau lakukan mencium kening anak dan istri, berganti baju koko, dan mengajak anak laki-lakinya jamaah sholat subuh di masjid.

Learning point : apapun kondisinya, seorang imam keluarga akan fokus pada masa depan, tidak terbelenggu dg masa lalu, segera "move on" melakukan peluang pahala berikutnya, terlebih dlm meninggalkan jejak pengalaman untuk anaknya.

Selama misi hidup seseorang belum selesai, yakinlah pasti Allah akan selalu memberikan tantangan untuk menaikkan kelas derajat hidupnya dan keluarganya.

Allah tidak akan membebani hambaNya, melainkan sesuai dg kemampuannya.

Pak Bambang yang ahli hukum dan sangat peduli pada keluarganya pasti akan mendapatkan tantangan hidup di kedua hal itu tidak mungkin yang lainnya.

Apa materi hidup yg sedang anda kuasai saat ini?, siapkan diri dan keluarga unt mendapat soal ujian di bidang tersebut.

Latih menjadi sosok yang tangguh mulai hari ini, karena tangguh itu menular

Happy weekend

Thursday, January 22, 2015

MEMBELA HIDUP

Bacaan: 1Yohanes 3:10-23 NATS: Jangan membunuh (Keluaran 20:13) Orang-orang Yahudi mengerti betul bahwa perintah Allah untuk tidak membunuh mengacu pada tindakan mencabut nyawa manusia dengan kedengkian. Perintah itu tidak melarang pemerintah untuk menggunakan hukuman mati atau untuk menyatakan perang. Perintah ini semata-semata berkenaan dengan moralitas pribadi. Keluaran 20:13 didasarkan pada kebenaran ilahi bahwa hidup manusia adalah suci dan bahwa kita harus melindungi dan memeliharanya. Setiap manusia memiliki citra Allah dalam dirinya. Bahkan janin telah ditandai dengan sebuah identitas khas sejak terjadinya pembuahan. Hidup adalah anugerah Allah yang sangat berharga, dan hanya Dia yang berhak mengambilnya. Aborsi, euthanasia, dan bunuh diri yang dibantu oleh dokter, semuanya harus dipandang dalam terang hak Allah atas hidup kita. Yesus memberikan perintah ini kepada setiap orang saat Dia berkata bahwa jika kita marah kepada seseorang tanpa alasan yang jelas, hukuman yang kita terima sama dengan hukuman bagi pembunuh (Matius 5:21,22). Dan Yohanes menulis, "Setiap orang yang membenci saudara seimannya, adalah pembunuh manusia" (1Yohanes 3:15). Hal ini menjadikan kita semua pembunuh yang membutuhkan pengampunan dan belas kasihan Allah. Terima kasih, Tuhan, atas kasih dan pengampunan-Mu. Tolonglah kami dengan Roh Kudus-Mu untuk mengasihi orang lain seperti Engkau telah mengasihi kami. Dan dengan berbuat demikian kami menghargai hidup, melindungi hidup, dan memperkaya hidup sebagai sebuah anugerah dari-Mu -DJD KEMARAHAN MEMBAWA KITA LEBIH DEKAT DENGAN BAHAYA

IMAN MENGARAHKAN KITA PADA KEMAHAKUASAAN TUHAN, BUKAN PADA KETIDAKMAMPUAN DIRI.

Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. (Matius 8:8) Seorang anak kecil tampak kebingungan mencari bola kecilnya. Setelah beberapa waktu mondar-mandir tanpa hasil, ia secara spontan berdoa, "Tuhan, tolong temukan bolaku." Bola itu tadi menggelinding menuruni jalan di depan rumah. Setiap orang di rumah telah berusaha ikut mencarinya, tetapi tidak ada yang menemukannya. Keesokan harinya, anak itu melompat-lompat kegirangan sambil bersorak, "Mama, Yesus telah membawa kembali bolaku!" Sang ibu menengok dari jendela dan melihat bola itu tergeletak di atas rumput. Bagaimana mungkin bola itu bisa ada di sana? Tidak ada yang tahu. Tetapi, anak kecil itu merasa Yesus tidak terlalu sibuk untuk mendengarkan permintaannya. Perwira dalam bacaan hari ini mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan Sang Penguasa alam semesta, dan ia menyadari bahwa dirinya hanyalah bawahan yang harus taat dan percaya pada apa yang dikatakan tuannya. Ketika Yesus mengatakan bahwa Dia akan datang ke rumahnya dan menyembuhkan hambanya yang sakit itu, perwira itu buru-buru berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh" (ay. 8). Yesus memuji iman perwira ini sebagai iman yang besar. Iman yang sederhana, namun sangat bermakna. Pengakuan tentang siapakah Yesus Kristus dalam hidup kita dan kepercayaan kita pada apa saja yang sanggup dilakukan-Nya, itulah iman! Iman yang sederhana ini akan memengaruhi sikap dan keyakinan kita kepada-Nya bahwa apa saja yang Dia katakan pasti terlaksana! IMAN MENGARAHKAN KITA PADA KEMAHAKUASAAN TUHAN, BUKAN PADA KETIDAKMAMPUAN DIRI.

Tuesday, January 20, 2015

Orang Pintar, Orang Bodoh

"Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnya tidak ada satupun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya 1 ide, dan itu jadi kenyataan." - Bob Sadino "Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif." - Bob Sadino "Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar." - Bob Sadino "Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu." - Bob Sadino "Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak pernah mikir.. melangkah saja, ngapain mikir kan cuma selangkah." - Bob Sadino "Orang goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah." - Bob Sadino

HIDUP BERGANTUNG KEPADA TUHAN BERARTI HIDUP BERDASARKAN IMAN, BUKAN BERGANTUNG PADA YANG LAIN.

Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN. (2 Tawarikh 20:4) Tatkala serdadu Arab (Sarasin) telah mendarat di jazirah Andalusia (Spanyol), komandannya memerintahkan agar perahu-perahu mereka dibakar semua. Apa alasannya? Agar, seandainya para prajurit terdesak oleh musuh, mereka tidak lari kembali ke perahu tersebut dan melarikan diri. Jadi, para prajurit itu hanya punya pilihan: maju terus, entah menang entah kalah. Sepasukan laskar besar dari Edom menyerang kerajaan Yehuda. Ketakutan melanda seluruh negeri termasuk Yosafat, raja kerajaan itu. Yosafat sadar ia tidak memiliki cukup kekuatan untuk menghalau musuh yang tiba-tiba menyerang itu. Ia terjepit dan tidak berdaya. Dalam suasana sangat mencekam itu, Yosafat mengambil keputusan yang tepat: mencari Tuhan! Ia mengajak seluruh rakyat Yehuda untuk berpuasa dan berseru meminta pertolongan Tuhan. Dan Tuhan, yang mendengar seruan doa itu, menyampaikan pesan melalui Yahaziel:"Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah" (ay. 15). Acap kali Tuhan dengan sengaja melenyapkan hal-hal yang selama ini menjadi andalan kita. Tuhan menghendaki agar kita hanya berharap dan mengandalkan pertolongan-Nya. Harta kekayaan, bakat, talenta, kecakapan, kepandaian, dan relasi yang kita anggap kuat, bisa jadi tempat kita bergantung seperti 'perahu Sarasin' itu. Sekali waktu, Tuhan mungkin akan membakar habis semua andalan kita itu dengan maksud agar kita hanya bergantung sepenuhnya kepada pertolongan-Nya.